Tempat berkumpul ahli, praktisi, akademisi hingga mahasiswa yang memiliki ketertarikan terhadap keilmuan Geodesi dan Geomatika

Minggu, 15 Januari 2017

Jenis Proyeksi Peta Terbaik di Jepang

Sebuah tipe proyeksi baru yang diperkenalkan di akhir tahun 2016 lalu oleh Hajime Narukawa melalui prestasi gemilangnya Grand Award of Japan’s most well-known design award dalam gelaran Grand Design Award 2016.





"But the map of the world has been around for hundreds of years. So what’s so special about this map? To begin, Tokyo-based architect and artist Hajime Narukawa has a problem with our current map and he’s been working for years to try and fix it. In 1569 geographer Gerardus Mercator revealed his world map and, to this day, it’s the generally accepted image we have of this planet. But it has major flaws in that it dramatically distorts the sizes of Antarctica and Greenland.
Narukawa developed a map projection method called AuthaGraph (and founded a company of the same name in 2009) which aims to create maps that represent all land masses and seas as accurately as possible. Narukawa points out that in the past, his map probably wasn’t as relevant. A large bulk of the 20th century was dominated by an emphasis on East and West relations. But with issues like climate change, melting glaciers in Greenland and territorial sea claims, it’s time we establish a new view of the world: one that equally perceives all interests of our planet." - sumber
Selama ini di sekolah - sekolah hingga di bangku kuliah, di pelajaran geografi atau di mata kuliah proyeksi peta, kartografi, kita mengenal dan tentu tidak asing dengan 3 tipe proyeksi peta, yakni Silinder, Kerucut dan Planar/Azimuthal.

Tipe Proyeksi Peta
Prinsip proyeksi berupa pembuatan peta dari bentuk bola (globe) ke bidang datar (peta).
Persyaratan sebagai mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar berikut ;
a. Bentuk yang diubah itu harus tetap. 
b. Luas permukaan yang diubah harus tetap. 
c. Jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap. 

Hal yang penting diketahui : 
a. Untuk memenuhi ketiga syarat itu sekaligus suatu hal yang tidak mungkin. 
b. Untuk memenuhi satu syarat saja dari tiga syarat di atas untuk seluruh bola dunia, juga merupakan hal yang tidak mungkin. 
c. Yang bisa dilakukan hanyalah satu saja dari syarat di atas untuk sebagian kecil permukaan bumi.

Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta.

Rekonstruksi proyeksi peta yang baik adalah yang bisa meminimkan distorsi dalam hal: luas, bentuk, arah dan jarak. Dalam praktek tak ada satupun sistem proyeksi peta yang bisa menghasilkan peta dengan keempat faktor luas, bentuk, arah dan jarak tidak mengalami distorsi. Upaya mempertahan salah satu unsur berakibat terjadinya distorsi pada unsur yang lain. 

Sistem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi tersebut dengan: 
a. Membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian-bagian yang tidak terlalu luas.
b. Menggunakan bidang peta berupa bidang datar atau bidang yang dapat didatarkan tanpa mengalami distorsi seperti bidang kerucut dan bidang silinder.

Dalam praktek tak ada satupun sistem proyeksi peta yang bisa menghasilkan peta dengan keempat faktor luas, bentuk, arah dan jarak tidak mengalami distorsi. Upaya mempertahan salah satu unsur berakibat terjadinya distorsi pada unsur yang lain.

Distorsi ialah perbedaan perbedaan antara bentuk asli yang ada di lapangan dengan bentuk yang ada dipeta yang meliputi luas, bentuk, arah dan jarak
Contoh Distorsi yang terjadi pada penggambaran kutub di bawah ini, dimana kutub utara dan selatan digambarkan melengkung mengecil, sedangkan ekuator memiliki distoris paling rendah.

Cara proyeksi peta bisa dipilah sebagai:
a. Proyeksi langsung (direct projection): Dari ellipsoid langsung ke bidang proyeksi.
b. Proyeksi tidak langsung (double projection): Proyeksi dilakukan menggunakan "bidang" antara, ellipsoid ke bola dan dari bola ke bidang proyeksi.

Pemilihan sistem proyeksi peta ditentukan berdasarkan pada:
a. Ciri-ciri tertentu atau asli yang ingin dipertahankan sesuai dengan tujuan pembuatan / pemakaian peta,
b. Ukuran dan bentuk daerah yang akan dipetakan,
c. Letak daerah yang akan dipetakan.

Macam-macam Proyeksi Peta
1. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan
a. Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.
b. Proyeksi Konform artinya bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk aslinya.
c. Proyeksi Ekuidistan artinya jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah dikalikan skala.

2. Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris
a. Proyeksi Normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
b. Proyeksi Miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
c. Proyeksi Transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi ekuatorial.
d. Proyeksi Tangent (Menyinggung) Apabila bidang proyeksi bersinggungan dengan permukaan bumi
e. Proyeksi Secant (Memotong) Apabila bidang proyeksi berpotongan dengan permukaan bumi

Bidang Datum Dan Bidang Proyeksi:
a. Bidang datum adalah bidang yang akan digunakan untuk memproyeksikan titik-titik yang diketahui koordinatnya
b. Bidang proyeksi adalah bidang yang akan digunakan untuk memproyeksikan
c. Garis geodesik adalah kurva terpendek yang menghubungkan dua titik pada permukaan elipsoid.
d. Garis Orthodrome adalah proyeksi garis geodesic pada bidang proyeksi.
e. Garis Loxodrome ( Rhumbline) adalah garis (kurva) yang menghubung-kan titik-titik dengan azimuth a yang tetap.

Nah kalau ditemukan Proyeksi peta terbaru. Berarti ada modul transformasi terbaru juga... Hemh... Mungkin akan semakin rumit perhitungannya. Namun, dibalik kerumitannya tersebut proyeksi ini mampu memberikan ekuivalen dan ekuiditan yang mumpuni, dimana tidak dapat dipenuhi dengan baik oleh proyeksi konvensional seperti mercator yang lebih mengedepankan konform.

Kritik dan diskusi senantiasa diharapkan untuk kemajuan keilmuan Geodesi dan Geomatika Indonesia. Hub Admin

0 comments:

Posting Komentar

Geodesy on Picture

Geodesy on Picture

Pengunjung Netgeodet Blog

Tema Artikel

Popular Posts

United to be Stronger. Diberdayakan oleh Blogger.